Mengintip Cara Pembuatan Tikar Pandan Asal Desa Pesahangan

 


Tikar pandan, Mungkin ada banyak orang yang sudah bisa membuat tikar pandan dan tau betul apa itu tikar pandan. Tp bagi yang belum mengenal apa itu tikar pandan jangan khawatir. Di sini saya akan mencoba menyampaikan tentang tikar pandan, mudah-mudahan bisa bermanfaat artikel yang saya sampaikan. berikut cara pembuatannya :

Kehidupan masyarakat di Desa pesahangan, Cimanggu, Cilacap sebagian besar masyarakatnya menjalankan kehidupannya sehari-hari sebagai petani dan bekerja di ladang. Pekerjaan dilakukan, karena sebagian tak punya pendidikan tinggi, dan susah dapat pekerjaan yang layak.

Begitu juga yang dilakukan ibu Rusem. Ketika ditemui di rumahnya, ia sedang asyik mengayam tikar pandan. Ia mengatakan, kegiatan itu dilakukan pada saat malam hari, setelah dia bekerja di ladang. Dengan tikar pandan ini, dia bisa mendapatkan uang tambahan. Sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Mengandalkan panen di ladang, waktunya cukup lama.

"Jadi, untuk mengisi waktu yang tersisa, membuat anyaman tikar pandan," kata Jenap.

Proses membuat tikar pandan, dimulai dengan pengambilan daun pandan yang berduri. Kemudian, daun dipotong dengan alat penjangat. Lalu, daun direbus dengan air hujan, agar warna pandan berganti menjadi putih. Setelah direbus, daun dijemur agar daun benar-benar kering. Setelah kering, daun pandan diluruskan agar pengerjaan pada saat menganyam mudah dilakukan.
Menyaksikan ibu Rusem menganyam, sangat menarik. Jarinya seolah menari dengan lincah di atas anyaman tikar tersebut. Hasilnya, sebuah tikar yang bagus bentuknya. Tikar buatannya banyak diminati masyarakat sekitarnya.

Untuk memasarkan tikar, dia tidak perlu menjual ke toko atau ke pasar. Dia membuat tikar untuk dijual pada pengepul pengepul didaerahnya. Normalnya untuk 1(satu) helai tikar pandan yang di jual kepada pengepul, harga mulai dari Rp 25.000-32.000.

“Kalau dijual di toko secara langsung, keuntungannya lebih besar hanya saja biaya operasionalnya juga diperlukan.” Kata ibu Dawi

Dalam satu bulan, dia bisa mengerjakan tikar pandan sebanyak 6 buah. Pekerjaan ini harus benar-benar yang sudah ahli. Untuk mendapatkan ukuran tikar yang besar, harus pandai menyambungnya. Kalau tidak pandai, maka kualitas tikarnya kurang bagus.

Kalau tikarnya kurang bagus, akibatnya para pembeli tidak jadi membeli, dan bisa membeli dengan orang lain. "Biar lama pengerjaannya yang penting tikar pandan yang dihasilkan tetap bagus. Sehingga para konsumen tidak merasa dirugikan," ujarnya. 

Tidak ada komentar :